Cleansing oil merupakan salah satu produk pembersih wajah yang sedang banyak diminati oleh para pecinta skincare. Sesuai namanya, cleansing oil adalah minyak yang digunakan untuk mengangkat sel kulit mati, sisa makeup, dan kotoran di wajah.
Cleansing oil biasanya digunakan dalam proses double cleansing. Teknik double cleansing merupakan teknik membersihkan wajah dari Korea Selatan yang menggunakan oil cleanser pada tahap pertama, dilanjutkan dengan facial wash.
Teknik ini dipercaya sangat efektif membersihkan makeup dan debu yang bisa menyumbat pori-pori.
Tetapi karena bahan dasarnya, banyak orang yang khawatir bahwa cleansing oil terbaik sekalipun dapat memicu iritasi atau menyebabkan gangguan kulit, terutama bagi mereka yang berkulit sensitif.
Tapi apakah pandangan itu benar? Yuk, simak artikel ini. Di sini kami akan mengupas fakta dan mitos mengenai cleansing oil sekaligus memberikan tips memilih produk cleansing oil untuk kulit sensitif.
Fakta dan Mitos Mengenai Cleansing Oil
Dibandingkan produk-produk pembersih wajah lainnya, cleansing oil adalah produk yang paling sering ditakuti.
Hal ini mungkin disebabkan adanya oil-phobia, atau anggapan bahwa minyak adalah penyebab permasalahan kulit terbesar.
Yuk, kita pecahkan beberapa mitos mengenai cleansing oil di bawah ini!
Mitos 1: Cleansing oil akan membuat kulit menjadi berminyak
Ada pandangan bahwa cleansing oil hanya cocok untuk tipe kulit normal karena dapat membuat kulit semakin berminyak. Jadi, cleansing oil bisa membuat kulit berminyak menjadi semakin parah dan kulit sensitif menjadi terganggu karena kelebihan minyak. Pandangan ini sangat salah!
Teknik oil cleansing yang benar dan pilihan produk yang tepat justru bisa membantu mengontrol produksi minyak atau sebum.
Bagaimana caranya?
Pertama, kamu harus tahu bahwa cleansing oil dapat mengikat minyak. Jadi, selain mengangkat kotoran dan sisa make up, cleansing oil juga bisa mengangkat sebum berlebih.
Bahkan membersihkan wajah dengan teknik double cleansing secara rutin juga bisa membantu menyeimbangkan produksi sebum kulit lho! Dengan menjaga keseimbangan sebum pada permukaan kulit, tubuhmu akan mengirimkan sinyal untuk menyesuaikan produksi sebumnya.
Jadi, produksi sebum yang kurang pada kulit kering akan ditingkatkan dan produksi sebum berlebih pada kulit berminyak akan diturunkan seiring berjalannya waktu.
Mitos 2: Cleansing oil susah dibilas dan akan menyumbat pori-pori
Tidak hanya demikian, banyak juga yang khawatir cleansing oil susah dibilas. Akibatnya, cleansing oil bisa menyumbat pori-pori kulit. Benarkah itu?
Jangan khawatir. Residu cleansing oil tidak akan terus menempel pada wajahmu kok!
Lho, bagaimana caranya? Bukannya minyak dan air tidak bisa menyatu? Cleansing oil diformulasikan secara unik agar bisa dibilas dengan air.
Caranya dinamakan proses oil to milk. Setelah membersihkan makeup, ambil air hangat dan gosokkan dengan minyak pembersih yang menempel pada kulit wajah, maka akan terbentuk emulsi.
Bila campuran air dan cleansing oil sudah menjadi kental dan berwarna putih susu, maka proses oil to milk sudah berhasil. Selanjutnya, cukup bilas dengan air hangat lebih banyak layaknya membersihkan facial wash biasa.
Dijamin wajah tidak akan terasa lengket ataupun berminyak.
Mitos 3: Cleansing oil dapat membuat kulit sensitif berjerawat
Pemilik kulit sensitif dan berminyak seringkali khawatir bahwa memakai produk berbasis minyak akan menyebabkan jerawat muncul. Jadi, banyak orang yang memilih untuk tidak mencoba memakai cleansing oil. Padahal anggapan ini sama sekali tidak benar!
Pertama, jerawat tidak hanya disebabkan oleh minyak semata. Ada banyak faktor lainnya yang bisa menyebabkan jerawat muncul di wajah, seperti genetik, hormon, usia, diet, sel kulit mati, kotoran, dan bahkan bakteri. Jadi, menggunakan produk yang memiliki kandungan minyak tidak akan serta merta membuat wajah berjerawat.
Justru, beberapa cleansing oil bisa membantu mengeliminasi faktor-faktor penyebab jerawat. Contohnya, exfoliating cleansing oil dapat mengangkat sel kulit mati. Lalu, beberapa minyak alami yang terkandung dalam produk juga bersifat antibakterial dan dapat membasmi bakteri penyebab jerawat pada wajah.
Terakhir, soothing cleansing oil juga bisa menenangkan kulit berjerawat sehingga menjadi tidak terlalu merah dan teriritasi.
Mitos 4: Cleansing oil dapat memicu iritasi dan menyebabkan masalah pada kulit sensitif
Ada juga pandangan bahwa memakai cleansing oil untuk membersihkan makeup dan debu dapat memicu iritasi pada kulit sensitif. Anggapan ini nyatanya tidak selalu benar.
Ya, ada beberapa jenis minyak yang kurang baik untuk pemilik kulit sensitif. Tapi, pilihan cleansing oil yang aman untuk kulit sensitif juga sangat beragam.
Bahkan, dibandingkan dengan makeup remover, cleansing oil pada umumnya justru lebih lembut dan aman untuk kulit sensitif. Hal ini dikarenakan produk ini kebanyakan terbuat dari bahan natural dan tidak mengandung zat kimia sintetis yang dapat memicu iritasi pada wajah.
Tidak hanya demikian. Justru cleansing oil kebanyakan diperkaya dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang bisa menutrisi dan menenangkan kulit wajah.
Akibatnya, wajah pun terhindar dari berbagai macam permasalahan kulit. Jadi, cleansing oil tidak hanya efektif membersihkan dan mengangkat kotoran dari wajah, tapi juga bisa merawat kulit sensitif.
Fakta: Terdapat berbagai rekomendasi cleansing oil untuk semua jenis kulit
Faktanya, sekarang sudah ada banyak pilihan cleansing oil yang beragam dan tentunya, sesuai dengan jenis dan kondisi kulit tertentu. Produk ini tidak hanya bisa digunakan oleh mereka yang berkulit normal atau kering kok! Kamu yang berkulit sensitif juga bisa menggunakan cleansing oil.
Memang tidak semuanya cocok untuk semua orang. Contohnya produk dengan kandungan minyak biji alpukat lebih cocok untuk kulit kering dan sensitif, sedangkan kamu yang berkulit sensitif dan berminyak direkomendasikan untuk menggunakan produk dengan kandungan minyak biji labu.
Tips Memilih Cleansing Oil Terbaik Untuk Kulit Sensitif
Kenali jenis kulit
Jenis kulit sensitif itu beragam lho. Kulit kering dan kulit berminyak sama-sama bisa masuk dalam kategori kulit sensitif. Kategori kulit sensitif bergantung kepada seberapa reaktifnya kulit wajahmu dengan produk-produk tertentu.
Nah, tentu saja jenis kulit sensitif yang kering dan berminyak membutuhkan rekomendasi cleansing oil berbeda. Jadi, pertama kamu perlu mengetahui apakah kulit sensitifmu termasuk jenis kulit kering, berminyak, atau kombinasi.
Caranya gampang kok. Langkah pertama adalah membersihkan wajah dengan air dan facial wash seperti biasa. Setelah membersihkan wajah, keringkan dan jangan gunakan produk skincare apapun selama setidaknya 6 jam. Setelah 6 jam, ambillah beberapa helai tisu tipis. Tempelkan tisu tadi di dahi, kedua pipi, hidung, dan dagu.
Jika semua tisu tadi menempel dengan baik di wajah, maka kamu memiliki jenis kulit berminyak. Sedangkan para pemilik kulit kering akan melihat bahwa tidak ada tisu yang menempel di kulit wajah mereka. Terakhir, bila beberapa tisu menempel dan sisanya tidak, kemungkinan kamu memiliki kulit kombinasi.
Gunakan informasi jenis kulit ini untuk memilih cleansing oil yang cocok untuk kulit wajahmu.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter
Masih ragu mengenai jenis kulitmu? Jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit ya!
Kamu juga disarankan untuk menjalani tes sensitivitas untuk mengetahui apakah kulitmu alergi dengan bahan tertentu. Mengetahui informasi tersebut dapat sangat membantu dalam mencari produk skincare yang aman untuk kulit sensitifmu.
Selain memberikan info mengenai tipe dan kondisi kulitmu, dokter kulit juga bisa memberikan rekomendasi produk skincare lho, termasuk produk untuk membersihkan wajah juga. Atau bila kulitmu terlalu sensitif, kamu juga bisa meminta skincare racik langsung dari dokter supaya kesehatan kulitmu tetap
Perhatikan jenis cleansing oil
Selanjutnya, perhatikan juga jenis cleansing oil yang hendak kamu gunakan. Tidak semua cleansing oil diciptakan setara. Setiap produk oil cleansing memiliki karakteristik masing-masing. Jadi, pilihlah yang cocok untuk jenis kulitmu.
Berikut ini adalah beberapa jenis cleansing oil berdasarkan fungsi dan karakteristiknya:
- Deep cleansing oil
- Lightweight cleansing oil
- Exfoliating cleansing oil
- Soothing cleansing oil
Fungsinya adalah untuk membersihkan wajah dan mengangkat kotoran dari pori-pori secara menyeluruh. Pilihan favorit untuk double cleansing, terutama setelah menggunakan makeup waterproof. Termasuk rekomendasi cleansing oil terbaik untuk kulit kering dan sensitif.
Contoh: Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Cleansing Oil, Biore Cleansing Oil, dan Kose Softymo Deep Cleansing Oil.
Dikarakterisasi dengan tekstur yang ringan dan sangat mudah dibilas. Mampu mengangkat kotoran dari wajah tanpa memberatkan kulit. Rekomendasi cleansing oil terbaik untuk kulit sensitif yang berminyak atau mudah berjerawat.
Contoh: Kiehls Midnight Recovery Botanical Cleansing Oil dan Shiseido Perfect Cleansing Oil.
Produk yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati. Selain efektif membersihkan wajah, bisa juga membuat wajah menjadi lebih sehat dan berseri. Termasuk rekomendasi cleansing oil untuk kulit sensitif yang bersisik atau mudah berjerawat.
Contoh: Hanskin Pore Cleansing Oil dan Tula #Nomakeup Replenishing Cleansing Oil.
Memiliki kandungan yang mampu menenangkan kulit, contohnya Vitamin E, grape seed oil, green tea extract, dan frankincense oil. Rekomendasi cleansing oil terbaik untuk kulit sensitif yang iritasi atau bermasalah.
Contoh: Nivea Soothing Cleansing Oil dan Kiehl’s Midnight Recovery Botanical Cleansing Oil.
Perhatikan formulasi cleansing oil
Pertama, sebisa mungkin, pilihlah produk dengan label hypoallergenic. Hypoallergenic berarti produk cleansing oil yang hendak kamu beli memiliki kandungan zat alergen yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini sangat penting terutama bagi kamu yang gampang alergi saat menggunakan produk skincare.
Lalu, apabila kulitmu sensitif dan mudah berjerawat, pilihlah produk dengan formulasi non-comedogenic. Dengan memakai produk non-comedogenic, pori-pori kulit tidak akan tersumbat dan resiko jerawat maupun komedo muncul pun berkurang.
Selanjutnya, perhatikan juga apakah produk tersebut memiliki label ‘dermatologically tested‘. Label ini berarti produk tersebut telah diuji coba secara menyeluruh oleh dokter dan ahli kulit. Akibatnya, keamanannya pun lebih terjamin, terutama bagi kamu yang memiliki kulit sensitif.
Cek kandungan essential oil dalam produk
Kemudian, perhatikan juga kandungan essential oil dalam produk. Banyak cleansing oil memiliki kandungan essential oil untuk menambah fungsi produk. Tapi, tidak semua essential oil cocok untuk kulit sensitif. Jadi perhatikanlah kandungan essential oil dalam produk dan pastikan aman untuk kulit wajah yang sensitif.
Berikut ini adalah beberapa jenis essential oil yang baik digunakan orang dengan kulit sensitif:
- Lavender
- Sandalwood
- Chamomile
- Frankincense
- Rosemary
- Clary sage
- Neroli
- Geranium
- Bergamot
Untuk membersihkan bakteri pada permukaan wajah dan mengurangi iritasi serta peradangan pada kulit
Untuk menenangkan kulit wajah, baik juga untuk kondisi seperti eczema, rosacea, dan hiperpigmentasi
Untuk mengurangi iritasi pada wajah dan menenangkan kulit wajah
Untuk melembabkan kulit kering, mengatasi kulit mengelupas, melawan radikal bebas, dan menjaga kulit agar tetap awet muda
Untuk mengatasi kulit kering dan gatal, mengurangi jerawat, menangkal radikal bebas, dan mengobati peradangan pada wajah
Untuk mengatasi iritasi dan menenangkan kulit wajah
Untuk menangkal radikal bebas dan membersihkan wajah dari bakteri penyebab jerawat
Untuk membersihkan bakteri dan mengurangi iritasi pada permukaan wajah serta mengencangkan pori-pori
Untuk menyamarkan bekas luka dan hiperpigmentasi serta untuk membunuh bakteri penyebab jerawat
Rekomendasi cleansing oil terbaik untuk kulit sensitif
Bila di bagian sebelumnya kita telah membahas essential oil, sekarang kita akan membahas base oil dari produk. Base oil adalah kandungan minyak utama yang ada di dalam produk minyak pembersih. Karena hadir dalam kadar yang cukup tinggi, penting bagi kamu untuk memilih produk yang menggunakan minyak yang aman untuk kulit sensitif.
Berikut ini adalah rekomendasi kandungan base oil untuk kulit sensitif yang kering:
✓ Coconut oil
✓ Olive oil
✓ Mineral oil
✓ Avocado Seed oil
✓ Sunflower oil
Sedangkan kamu yang berkulit sensitif dan berminyak direkomendasikan memakai cleansing oil dengan kandungan:
✓ Rosehip seed oil
✓ Tarmanu oil
✓ Hemp seed oil
Nah, kalau kamu bingung, berikut ini adalah rekomendasi kandungan yang cocok untuk semua jenis kulit sensitif:
✓ Grape seed oil
✓ Argan oil
✓ Jojoba oil
✓ Safflower seed oil
Pilihlah produk dengan kandungan zat tambahan yang baik untuk kulit
Selanjutnya, kamu juga disarankan mengecek kandung zat tambahan pada produk. Terdapat beberapa kandungan yang bisa meningkatkan manfaat produk bagi kulit wajahmu lho! Berikut ini adalah beberapa contohnya:
Green tea extract
Green tea extract
Untuk menenangkan kulit, menangkal radikal bebas, serta merawat kondisi seperti luka, iritasi, psoriasis, eczema, dan rosacea
Algae extract
Algae extract
Untuk menenangkan kulit, menguatkan dan menyehatkan jaringan kulit, serta menjaga kelembaban kulit
Cocoa butter
Cocoa butter
Untuk mengobati jerawat dan psoriasis, melembabkan kulit kering, serta mencegah pengelupasan kulit
Vitamin C
Vitamin C
Untuk mencerahkan kulit dan mendorong terbentuknya jaringan kulit yang sehat
Vitamin E
Vitamin E
Untuk menyehatkan kulit, mencerahkan wajah, menyamarkan bekas luka, dan menjaga agar kulit tetap awet muda
PHA
PHA
Untuk mengangkat sel kulit mati tanpa merusak jaringan kulit dan melembabkan kulit
Enzim buah
Enzim buah
Untuk mengangkat sel kulit mati dengan lembut, mencerahkan kulit, dan membuat tekstur kulit menjadi lebih halus
Hindari kandungan cleansing oil tertentu
Sebagai pemilik kulit sensitif, tentu kamu sudah tahu pentingnya memperhatikan dan menghindari kandungan tertentu pada produk skincare. Berikut ini adalah beberapa kandung cleansing oil yang harus dihindari.
Pertama, tentu saja hindari produk cleansing oil yang memiliki kandungan zat alergen. Beberapa bahan alami seperti green tea extract, soy extract, coconut oil, dan sunflower seed oil dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Jadi, jika kamu tahu bahwa kulitmu alergi dengan zat tertentu, hindari produk yang memiliki kandungan zat tersebut.
Kemudian, perhatikan apakah produk tersebut mengandung essential oil. Essential oil seperti lemon, mint, tea tree, dan lemongrass kurang aman untuk kulit sensitif, sehingga perlu dihindari. Perhatikan juga kadarnya. Kandungan essential oil lebih dari 1% dapat memicu iritasi pada kulit sensitif.
Terakhir, lihatlah kandungan zat kimiawi dari produk. Meskipun mayoritas cleansing oil termasuk kategori botanical cleansing oil yang diformulasikan dengan bahan-bahan natural, terkadang beberapa produk masih mengandung zat kimiawi tambahan. Tidak semua zat kimiawi buruk, tapi kandungan seperti pewarna dan pewangi sintetis biasanya kurang aman untuk kulit sensitif.
Lebih baik jangan racik sendiri cleansing oil
Kamu mungkin pernah, atau bahkan sering melihat, resep DIY cleansing oil di internet. Produk ini memang bisa diracik sendiri, tapi hal tersebut sangat tidak disarankan bagi kamu yang berkulit sensitif.
Mengapa?
Pertama, kamu akan kesulitan mengetahui kombinasi minyak yang tepat untuk kulitmu. Bisa saja kandungan minyak tertentu bereaksi satu dengan yang lain. Akibatnya, reaksi tersebut bisa jadi kurang aman bagi kulit atau bisa memicu iritasi. Jika kamu membeli produk yang sudah jadi, resiko ini pasti berkurang karena formulasinya telah dibentuk sedemikian rupa oleh para ahli.
Kemudian, akan sulit bagi kamu untuk mengkalkulasi kadar perbandingan bahan produk. Beberapa resep DIY mungkin akan memberikan persentase kandungan minyak yang diperlukan. Tapi perhitungan di rumah tentu berbeda dengan perhitungan di pabrik. Teknik penuangan dan pencampuran yang kurang tepat dapat mengubah kadar kandungan minyak dalam produk. Akibatnya kandungan kurang seimbang dan berpotensi memicu iritasi pada kulit yang sensitif.
Terakhir, cleansing oil DIY berpotensi terkontaminasi. Alat-alat yang kamu gunakan belum tentu steril, sehingga ada kemungkinan cleansing oil yang kamu racik terkontaminasi kuman. Hal ini tentu berbahaya karena dapat menyebabkan wajah menjadi iritasi dan berjerawat. Sedangkan jika produk diracik di pabrik, tentunya alat-alat yang digunakan telah melewati proses standard sterilisasi yang baik.